MARTYN'S BLOG
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Sabtu, 08 Juni 2013

PENCERAHAN POLITIK PILKADA NAGEKEO Oleh:Bapak Fabianus Buu



PENCERAHAN POLITIK PILKADA NAGEKEO

Bapak / ibu , saudari /I , kakak adik ,
Para pemilih PILKADA NAGEKEO tercinta ,

       Gaung pesta demokrasi PILKADA sudah ramai , oleh karena itu , para CABUP-CAWABUB mulai bersafari dari desa ke desa , dan dari kampung ke kampung memperkenalkan diri ,mengumandangkan VISI- MISI dan STRATEGI serta PROGRAM bahkan yang tidak segan –segan mengumbar janji serta meniupkan isu sentimen- sentimen kelam saling menyerang antara paket CABUP-CAWABUP .  Itu semua hak para CABUP-CAWABUP , akan tetapi  kita para pemilih janganlah cepat-cepat terbuai dan tenggelam dalam emosional lalu kita salah menentukan pilihan , karena apabila kita salah pilih maka 5 tahun Nagekeo terjerembab dalam segudang masalah, lalu pembangunan berjalan di tempat  dan masyarakat tak pernah sejahtera.

.

Agar kita tidak salah pilih , saya mencoba mewartakan pencerahan politik:
Ciri – Ciri pemilih: 
     Ada dua ciri pemilih yaitu Pemilih Tradisional dan Pemilih Rasional .
Pemilih Tradisional adalah pemilih yang daya pikir sempit , jangkauan pendek , lebih bersifat emosional , artinya :
ü  Pemilih yang memilih CABUP – CAWABUB karena hubungan emosional ka’e ari , ili woe , kerabat dekat , sahabat dan kenalan .
ü  Pemilih yang terbuai oleh jasa yang pernah diterima ( uang , barang dll).
ü  Pemilih yang terbuai oleh janji- janji manis dan sebagainya .
Pemilih Rasional adalah pemilih yang daya pikirnya berdampak luas dan berjangka panjang artinya :
ü  Pemilih yang memilih CABUB-CAWABUB yang sungguh –sungguh mempunyai integritas dan moral yang baik artinya mengenal siapa dirinya , peka terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekitar dirinya .
ü  CABUP-CAWABUP yang mempunyai kapabilitas artinya yang mempunyai kemampuan –kemampuan dan berdaya juang tinggi , disiplin , tegas dan lugas , tidak hanya menunjuk tapi dapat berbuat , menunjuk jalan dan memberi arah .
ü  CABUB-CAWABUB yang rekam jejaknya baik artinya masa lalu mulai dari lingkungan keluarga sampai lingkungan kerja baik swasta atau birokrat tidak pernah dinodai dengan hal-hal yang tidak bermoral seperti yang lagi ramai saat ini yaitu korupsi , kolusi , dan nepotisme .
ü  Dan tidak kalah pentingnya CABUP-CAWABUP yang dirinya dan keluarga sehat jasmani , sehat rohani , serta ekonomi sehingga dalam memilih tidak terganggu oleh kepentingan diri dan keluarga serta tidak berdampak pada noda –noda hitam .

           Bapak/ibu, saudara/i para pemilih , dalam pesta demokrasi  Pilkada Nagekeo saat ini jangan lagi kita bodoh berpolitik dan dibodohi oleh politik , dan mulai berani revolusi cara pandang dari pemilih Tradisional ke pemilih Rasional .
           Oleh karena itu , sebelum kita  menjatuhkan pilihan siapa yang pantas menjadi pemimpin Nagekeo 5 tahun ke depan , kita diajak untuk menelusuri  lebih jauh  dan menerawang lebih dalam , menemukan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan profil pribadi – pribadi para CABUP-CAWABUP dan pastikan kita tidak salah pilih , karena kita pemilih rasional .
          Catatan penting untuk diketahui oleh para pemilih bahwa pesta demokrasi akan menguras waktu , tenaga dan biaya . Biaya pilkada Nagekeo saat ini sebesar  kurang lebih Rp.8 milliar.
          Karena itu , kalau kita sungguh –sungguh sebagai pemilih yang rasional maka kita akan jatuhkan pilihan yang tepat agar pesta demokrasi PILKADA NAGEKEO tidak terjadi 2 putaran , sehingga menghemat biaya dan dapat dialihkan kepada pembangunan .
                 
Akhirnya marilah kita rayakan pesta demokrasi PILKADA  NAGEKEO dengan bersih , jujur, sehat, dan bermoral.
             
                         Jadilah pesta demokrasi PILKADA NAGEKEO ini yang berkualitas  .!!!!

Selamat memilih pemimpinmu dan Salam pesta demokrasi PILKADA NAGEKEO .
                                                           TUHAN MEMBERKATI             



Oleh: Bapak Fabianus Buu
Tinggal di batawa,mauponggo,nagekeo
*********************************************************************















































 










OLEH :

FABIANUS BU’U


 








Batawa, 08 Juni 2013